Persatuan Karyawan Film dan Televisi Indonesia
Skip to content

Welcome to

© kftindonesia.org
Persatuan Karyawan Film dan Televisi Indonesia (KFT Indonesia)

SEJARAH BERDIRINYA PERSATUAN KARYAWAN FILM DAN TELEVISI INDONESIA (KFT Indonesia)

KFT Indonesia dibentuk di tempat dan alamat yang sama dengan tempat pengumuman Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yaitu di Pegangsaan Timur 56, kini disebut Jalan Proklamasi 56 Jakarta. Pada alamat itu KFT Indonesia memulai tarikan nafas pertama memasuki pergolakan membangun Perfilman dan Pertelevisian kita yang baru menjajak tahun kedua.

Tepatnya, petang menjelang senja, tanggal 22 Maret 1964 di sebuah ruangan sempit lantai bawah Gedung Pola sebelah Barat, berkumpul beberapa orang film dan televisi Indonesia, yaitu Asrul Sani (Sutradara/Penulis Skenario), Soemardjono (Editor), D. Djajakusuma (Sutradara), M.D. Aliff (Sutradara/Penulis Skenario), H. Amura  (Publicity., Max Tera (Kamerawan), Sujudi (Penulis Skenario), R. Sutrisno (Sutradara), Sk. Sjamsuri (Editor), H.T. Djamil (Publicity), H.M.E. Zainuddin (Sutradara), Sutomo GS (Kamerawan), J. Marzuki (Sutradara), Chalid Arifin (Penata Artistik), Rachman Ramali (Kamerawan), Lie Gie San (Kamerawan), Trisno Juwono (Penulis Skenario), Pietradjaja Burnama (Sutradara) dan Soendoro (Manajer Produksi).

Pertemuan itu membahas kemelut yang sedang meliputi Perfilman sebagai akibat keadaan umum pada waktu itu. Perusahaan-perusahaan film banyak yang mengalami kebangkrutan. Banyak studio dan perusahaan memberhentikan karyawan-karyawan filmnya, yang sampai saat itu umumnya merupakan pegawai-pegawai tetap dengan gaji bulanan yang relatif rendah.

Serangkan politik dan kebudayaan yang terus dilancarkan PKI yang sedang mendapatkan angin baik dengan menggunakan LEKRA/Liga Film Indonesia, PAPFIAS dan antek-antek lainnya, turut mencekik perkembangan yang wajar bagi Perfilman kita.

Listrik yang tiba-tiba padam tidak mengurangi hangatnya perbincangan. Akhirnya dalam cahaya lilin yang seadanya dapat menerangi wajah-wajah yang hadir, tepat pada waktu yang sangat simbolis, jam 19.45 WIB tercapailah kesepakatan membentuk Persatuan KARYAWAN FILM DAN TELEVISI INDONESIA, organisasi yang bersifat profesi, non politik dan berazaskan PANCASILA.

Sebagai pengurus untuk pertama kalinya, terpilih:

 

Ketua : Soemardjono
Sekretaris/Bendahara : R. Soetrisno
Ketua Dep. Film : M.D. Aliff
Ketua Dep. TV : H.M.E Zainuddin
Ketua : Soemardjono
Sekretaris/Bendahara : R. Soetrisno
Ketua Dep. Film : M.D. Aliff
Ketua Dep. TV : H.M.E Zainuddin

Kongres KFT Indonesia tahun 1972, sudah mencerminkan eksistensi organisasi ini, sebuah slogan sederhana diteriakkan “Mencari Sejengkal Tanah yang Tersinar Matahari”, ternyata merupakan slogan yang mengandung banyak tuntutan dalam kenyataan hidup KFT Indonesia selama tiga tahun terakhir.

Sejak itu tujuan yang hendak dicapai KFT Indonesia semakin jelas. Posisinya di Dewan Film Nasional mengawali perjuangan meneguhkan kehadirannya sebagai eksponen baru di dunia film Indonesia yang diakui pemerintah sesuai dengan Undang-undang NO. 1/PNPS/64.

Untuk mengarahkan penggunaan tenaga karyawan dalam azas pembinaan, KFT Indonesia merintis sebuah konsensus dengan Direktorat Film Deppen dan berhasil mencapai ketentuan tentang rekomendasi penggunaan karyawan* (*karyawan: Orang yang Berkarya) untuk tiap-tiap kegiatan film Nasional, maupun untuk produksi bersama perusahaan asing.

Sistem rekomendasi ini diharapkan dapat merintis penerapan azas proteksi bagi karya dan karyawannya demikian juga untuk membatasi terlalu banyaknya tenaga asing yang bekerja di sektor ini. Sistem rekomendasi ini sangat berhasil untuk menanggulangi kasus-kasus penggunaan tenaga asing yang beberapa waktu lalu pernah menjadi persoalan gawat dan pelik untuk diatasi.

Di tahun 1973, KFT Indonesia juga memberanikan diri turut serta memprakarsai terselenggaranya Festival Film Indonesia pertama yang setiap tahunnya juga diselenggarakan di berbagai daerah. Ini semata didorong oleh rasa wajib menciptakan kondisi Perfilman yang lebih baik, terutama kondisi yang mendorong pada kegiatan-kegiatan bersama ke arah azas integritas di dunia Film Indonesia. Di samping itu, juga bertitik tolak dari sudut pengembangan kejuruan dan keahlian, dipandang perlu adanya daya pendorong spirituil untuk mencapai prestasi oleh para Karyawan Film dan Televisi Indonesia. Piala Citra juga menjadi simbol supremasi tertinggi di bidang Perfilman Indonesia yang dirancang oleh para Anggota KFT Indonesia.

lklim Perfilman yang cerah pada tahun 1973-1974 memberikan kesempatan kepada KFT Indonesia untuk mendorong terselenggaranya berbagai lokakarya (Kine Workshop) melalui kerja sama dengan lklim Perfilman yang cerah pada tahun 1973-1974. Melalui kerja sama dengan Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (sekarang IKJ) dengan bantuan dana dari Departemen Penerangan Republik Indonesia. Begitu juga bukan rahasia lagi bahwa di dalam pengembangan Akademi Sinematografi LPKJ, partisipasi KFT Indonesia disalurkan melalui anggota-anggotanya yang bertuqas sebagai dosen dan pengasuh di lembaga pendidikan ini.

Dalam hal ini KFT Indonesia juga melihat masa depan yang positif di dalam pembentukan kader-kader Perfilman untuk meningkatkan mutu kejuruan, yaitu harus melalui kaderisasi formil, baik dalam bentuk peraturan pengukuhan profesi yang lebih ketat, maupun melalui pendidikan yang teratur dan terarah.

Dalam sejarahnya kemudian, pada setiap fase kehidupan perfilman, dalam setiap pasang surut Perfilman Indonesia, dalam berbagai upaya dan kegiatan, KFT Indonesia selalu hadir dalam rangka menumbuhkan dan memajukan Perfilman Indonesia. Film Indonesia sebagai karya budaya dan melalui Film kita bangun karakter bangsa.

KETUA UMUM KFT Indonesia 1964 – 2029

SOEMARDJONO PERIODE 1964-1972
SOEMARDJONO PERIODE 1972-1977
H. MISBACH YUSA BIRAN PERIODE 1978-1981
H. MISBACH YUSA BIRAN PERIODE 1981-1984
FRITZ G. SCHADT PERIODE 1984-1987
H. MISBACH YUSA BIRAN PERIODE 1987-1991
SOPHAN SOPHIAAN PERIODE 1991-1995
SLAMET RAHARDJO DJAROT PERIODE 1995-1999
SLAMET RAHARDJO DJAROT PERIODE 1999-2003
ENISON SINARO PERIODE 2003-2007
ADHITYAWARMAN PERIODE 2007-2011
H. BERTHY LINDIA PERIODE 2011-2015
FEBRYAN ADHITYA PERIODE 2015-2019
GUNAWAN PAGGARU PERIODE 2019-2024
INDRAYANTO KURNIAWAN PERIODE 2024-2029

VISI & MISI PERSATUAN KFT INDONESIA

Visi

Menjadi organisasi profesi terkemuka di Indonesia yang berperan aktif dalam pengembangan sumber daya manusia perfilman yang kompeten, profesional, dan beretika, serta menjadi mitra strategis bagi kemajuan industri film nasional.

Misi

  • Meningkatkan kapabilitas dan efisiensi tatakelola internal organisasi.
  • Mengembangkan dan mengimplementasikan standar kompetensi serta kode etik profesi perfilman.
  • Menyediakan program pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi anggota dan pelaku industri.
  • Membangun kemitraan strategis dengan berbagai pemangku kepentingan industri, baik di tingkat nasional maupun internasional.
  • Melakukan advokasi kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri dan kesejahteraan pekerja film.

Pengurus Organisasi Persatuan KFT Indonesia

Susunan pengurus yang menjalankan roda organisasi KFT Indonesia secara profesional dan bertanggung jawab.
Dewan Pertimbangan Organisasi
1 Maruli Ara (Ketua) KTA: 1663/B/1982
2 Jeffry Stivans Djohar (Sekretaris) KTA: 2652/B/2013
3 Gunawan Paggaru KTA: 1805/B/1985
4 Jujur Prananto KTA: 1814/B/1984
5 Teuku Rusian KTA: 0138/B/1978
6 Rudy Kartaadiredja (Rudy Koerwet) KTA: 1815/B/1984
7 Iwan Mauritz KTA: 1839/B/1986
8 Arturo Gunapriatna , M.Sn KTA: 1671/B/1982
9 Dr. Yayat, M.Sn. (Yayat Koyak) KTA: 3511/B/2018
Pengurus Organisasi
Bidang Keanggotaan:
1 M. Syaiful Syam (Syamms Lefty) KTA: 2370/B/2004
2 M. Iqbal KTA: 2200/B/1998
3 Irawan Sukma Rosadi (Jay Art) KTA: 2737/B/2015
4 Khairun Hafiz KTA: 3141/B/2016
5 Evten Y. A. Lintong KTA: 2808/B/2015
6 Wiwit Sigit Ariyadi (Sigit) KTA: 3691/B/2020
7 Bambang Wahyu Jatmiko (Baim) KTA: 4669/C/2023
Bidang Usaha:
1 Handy Ilfat Ibrahim KTA: 1710/B/1983
2 Andhy Pulung Widagdo KTA: 3609/B/2018
3 Ahmad Safei KTA: 2804/B/2015
4 Fatkhurrozaq KTA: 4217/B/2020
Bidang Humas & Media:
1 Muhammad Adrai KTA: 4230/B/2020
2 Syamsul Arifin (MasDjo) KTA: 4673/C/2023
3 Redho Rithman Nugroho G KTA: 4359/B/2020
Bidang Kerja Sama:
1 Mohd. Fikri, M.Sn.  (Nates) KTA: 3134/B/2016
2 Firad Soetomo (Lance Mengong) KTA: 2399/B/2005
3 DR. Eric Gunawan, M.Sn. KTA: 2681/B/2013
4 Muhtarto (Toto Sugriwo) KTA: 3708/B/2020
Bidang Humas & Media:
1 Muhammad Adrai KTA: 4230/B/2020
2 Syamsul Arifin (MasDjo) KTA: 4673/C/2023
3 Redho Rithman Nugroho G KTA: 4359/B/2020

Komunitas Nasional Pekerja Film Profesional

Keanggotaan KFT Indonesia merepresentasikan komunitas pekerja film profesional yang luas dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan keahlian yang mencakup seluruh spektrum produksi film. Anggota KFT Indonesia aktif menciptakan berbagai bentuk karya, seperti film panjang, serial, dokumenter, dan iklan komersial, yang didistribusikan melalui bioskop, televisi, hingga platform digital (OTT). Komitmen terhadap profesionalisme tinggi senantiasa ditegakkan melalui sistem sertifikasi kompetensi yang didukung oleh tenaga ahli. Selain berprofesi di lokasi syuting, para anggota juga berperan ganda sebagai entrepreneur, pendidik, dan peneliti, memberikan kontribusi signifikan dalam memajukan ekosistem film dan multimedia di tingkat nasional.
pekerja film professional kft
3.719 pekerja film professional

Bekerja di seluruh lini dalam produksi film, sebagai Director (Sutradara), Penulis Skenario Film, Produser Film, Line, Producer (Produser Pelaksana), Post-Production Producer (Produser Pascaproduksi), Assistant Director (Asisten Sutradara), Production, Manager (Manajer Produksi), Location Manager (Manajer Lokasi), Unit Production Manager (Manajer Unit Produksi), Post-Production, Manager (Manajer Pascaproduksi), Production Assistant (Asisten Produksi), Asisten Lokasi, Script Continuity (Pencatat Adegan).

Perancang Artistik (Production Designer), Penata Artistik (Art Director), Perancang Busana (Costume designer), Penata Rias Utama (Key Make-Up Artist), Asisten Penata Artistik, Koordinator Efek Khusus (Special Effect Coordinator), Penata Kostum (Wardrobe), Penata Rias (Make-Up artist), Penata Rambut (Hair Dresser), Penata Set (Set Decor), Penanggung Jawab Properti (Props Master), Teknisi Efek Khusus, Asisten Penata Kostum, Asisten Penata Rias, Asisten Penata Rambut, Asisten Set Dekor, Asisten Penanggung Jawab Properti (Props Master Assistant), Pembuat Properti, Pembeli Properti,.

Pengarah Sinematografi (Director of Photography), Asisten Pertama, Juru Kamera (First Assistant Camera/Focus Puller), Digital Imaging Technician (DIT), Asisten Kedua Juru Kamera (Second Assistant Camera), Clapper, Loader, Key Gaffer, Gaffer, Best Boy, Operator Genset, Asisten Juru Lampu, Key Grip, Grip, Crane Operator, Dolly Operator, Asisten Grip.

Sound Designer, Production Sound Mixer, Asisten Sound Mixer, Asisten, Production Sound Mixer, Sound Editor, Boom Operator, ADR Mixer, Sound Effect Mixer, Foley Artist, Playback Operator, Editor Film, Asisten 1 Editor, Asisten 2 Editor.

Visual Effect Supervisor, Visual Effect Producer, Lead Computer, Graphics Artist (Lead CG Artist), Visual Effect Lead Compositor (VFX Lead Compositor), Senior Effect Designer, Visual Effect Technical Director, Computer Graphics Artist Senior (CG Artist Senior), Visual Effect Compositor (VFX compositor), Digital Matte Painter Senior, Effect designer (Perancang Efek), Computer Graphics Artist Mid atau CG Artist Mid, Rotoscoping Clean-Up Lead, Digital Matte Painter, Motion Capture Supervisor, Computer Graphics Artist Junior atau CG Artist Junior, Junior Compositor, Texture Artist, Match Move Artist, Motion Capture Junior Artist (Mocap Junior Artist), 2D Preparation, Rotoscoping Artist, Clean Up Entry Level.

Sutradara Laga, Stunt Coordinator, Pemeran Film, Voice Talent, Casting Director, Casting Manager, Casting Associates, Casting Extras, Voice Casting, Casting Assistant, Talent Coordinator, Produser Film Dokumenter, Dokumenteris, Penulis Naskah Film Dokumenter, Periset Film Dokumenter.

pekerja film tersertifikasi kft
530 pekerja film tersertifikasi
Aktif menghasilkan karya dalam bentuk Film Panjang (feature length), Film Pendek, Film Series, Film Televisi, Film Dokumenter, dan Iklan komersial, yang ditayangkan di layar bioskop, televisi, dan platform OTT.
asesor kompetensi bidang film kft
63 asesor kompetensi bidang film
KFT Indonesia berkomitmen untuk memajukan kualitas perfilman Indonesia melalui penyelenggaraan sertifikasi kompetensi yang terstandarisasi dan bimbingan teknis yang berkelanjutan. Dengan memperkuat kapasitas sumber daya manusia di industri film, KFT Indonesia berperan aktif dalam menciptakan profesional perfilman yang berkualitas, serta mendukung inovasi dan kreativitas yang dapat membawa perfilman Indonesia ke kancah internasional.
Anggota tersebar di seluruh wilayah Indonesia kft
Anggota tersebar di seluruh wilayah Indonesia
Selain berperan sebagai pekerja film profesional, mereka juga aktif sebagai entrepreneur, guru, dosen, peneliti, dan instruktur di bidang film dan multimedia. Peran-peran ini mencerminkan kontribusi luas anggota dalam mengembangkan ekosistem perfilman Indonesia, baik dalam konteks industri, pendidikan, maupun riset. Dengan berbagai keahlian yang dimiliki, mereka tidak hanya berfokus pada aspek teknis perfilman, tetapi juga mendorong inovasi dan pengembangan pengetahuan dalam dunia multimedia, sehingga memberikan dampak yang signifikan terhadap kemajuan budaya dan ekonomi kreatif Indonesia.
Sebagai motor penggerak penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Produksi dan Pemasaran Film
1 SKKNI Nomor 29 Tahun 2019 Bidang Tata Kamera Film 7 Okupasi
2 SKKNI Nomor 29 Tahun 2019 Bidang Tata Suara Film 10 Okupasi
3 SKKNI Nomor 30 Tahun 2019 Bidang Editing Film 3 Okupasi
4 SKKNI Nomor 134 Tahun 2019 Bidang Tata Artistik Film 19 Okupasi
5 SKKNI Nomor 345 Tahun 2019 Bidang Penulisan Skenario Film 1 Okupasi
6 SKKNI Nomor 346 Tahun 2019 Bidang Pemeranan Film 2 Okupasi
7 SKKNI Nomor 347 Tahun 2019 Bidang Manajemen Produksi Film 11 Okupasi
8 SKKNI Nomor 348 Tahun 2019 Bidang Film Dokumenter 4 Okupasi
9 SKKNI Nomor 152 Tahun 2020 Bidang Casting Film 7 Okupasi
10 SKKNI Nomor 152 Tahun 2020 Bidang Penata Laga 2 Okupasi
11 SKKNI Nomor 154 Tahun 2020 Bidang Tata Cahaya Film 5 Okupasi
12 SKKNI Nomor 155 Tahun 2020 Bidang Grip  5 Okupasi
13 SKKNI Nomor 156 Tahun 2020 Bidang Penyutradaraan Film 1 Okupasi
14 SKKNI Nomor 161 Tahun 2020 Bidang Visual Effects 22 Okupasi
15 SKKNI Nomor 89 Tahun 2021 Bidang Pemasaran Film 33 Okupasi

KFT Indonesia berperan sebagai motor penggerak penerbitan buku profesi perfilman, secara aktif memajukan literasi di kalangan pekerja film.

KFT Indonesia berperan sebagai motor penggerak dalam penerbitan buku-buku profesi perfilman, sehingga secara aktif memajukan literasi dan pengetahuan di kalangan pekerja film. Melalui kontribusi ini, KFT Indonesia mendorong lahirnya sumber belajar yang kredibel, relevan, dan mudah diakses, yang tidak hanya memperkaya wawasan teknis dan artistik para pelaku industri, tetapi juga memperkuat fondasi intelektual dan profesionalisme dalam ekosistem perfilman nasional.

Seri Buku Peluang Karier di Industri Film Indonesia, yang terdiri dari:
  1. Buku 99 Profesi Bidang Produksi Film,
  2. Glosarium Bidang Produksi Film, dan
  3. Regulasi Bidang Produksi Film
Seri Buku Deskripsi Kerja dan Alur Kerja dalam Produksi Film, yang terdiri dari:
  1. 99 Job Desc Profesi Bidang Produksi Film, dan
  2. Workflow Produksi Film

Menggiatkan Program Link and Match,Dunia Pendidikan dan Dunia Industri Film

KFT Indonesia menggiatkan program Link and Match antara dunia pendidikan dan industri film, dengan menjembatani kebutuhan kompetensi industri dan proses pembelajaran di institusi pendidikan. Melalui berbagai kolaborasi, pelatihan, magang, serta pemutakhiran kurikulum berbasis industri, KFT Indonesia berupaya memastikan bahwa generasi baru pekerja film memiliki keterampilan yang relevan, adaptif, dan siap berkontribusi dalam ekosistem perfilman nasional maupun global.